Guanyu Zhou bakal mencetak sejarah sebagai pembalap China pertama di F1. Ini setelah Zhou dikontrak sebagai pembalap Alfa Romeo musim depan.
Kepastian Zhou sebagai pembalap baru Alfa Romeo diumumkan, Selasa (16/11/2021) sore WIB. Zhou akan menggantikan posisi Antonio Giovinazzi yang sudah tiga musim bersama tim itu.

Giovinazzi masih akan jadi pembalap cadangan di tim itu, karena koneksi dengan Ferrari sebagai penyedia mesin. Zhou akan bekerja sama dengan Valtteri Bottas yang juga pebalap baru Alfa Romeo.

Tak disebutkan berapa lama durasi kontrak Zhou. Yang pasti Zhou akan jadi pembalap China daratan pertama di F1 sekaligus menyetop kontraknya bersama Alpine, di mana dia masuk dalam program junior sejak 2019.

Zhou sebenarnya sudah sempat menjajal F1 pada Free Practice I GP Austria bersama Alpine musim ini. Dia akan melakoni debut bersama Alfa Romeo pada tes F1 Abu Dhabi Desember nanti.

Awal karir Guanyu Zhou pembalap China pertama di F1

“Menyenangkan rasanya bisa menyambut kedatangan Guanyu Zhou ke Alfa Romeo Racing. Dia adalah pembalap bertalenta di F2 dan kami ingin membantunya lebih berkembang di Formula 1,” ujar team principal Fred Vasseur kepada Autosport.

Zhou saat ini masih berkiprah di Formula 2 bersama UNI-Virtuosi Racing. Dia masih berpeluang juara karena berada di posisi kedua klasemen F2 dengan 142 poin, selisih 36 poin dari pembalap Prema Racing Oscar Piastri, dengan dua seri tersisa di Arab Saudi dan Abu Dhabi.

Zhou memulai karier balapannya di kelas formula pada ajang F3 tahun 2017. Pencapaian terbaiknya adalah saat finis posisi keenam di F2 2020.

“Saya sudah memimpikan berkarier sejauh mungkin di olahraga yang sudah saya cintai sejak kecil dan mimpi itu kini jadi kenyataan,” ujar Zhou.

“Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk memulai karier bersama tim ikonik, tim yang sudah menelurkan pembalap muda berbakat sejak masa lalu.”

“Kini mimpi itu jadi kenyataan. Saya merasa siap untuk tantangan yang luar biasa di F1, puncak karier saya, bersama pembalap kelas dunia Valtteri Bottas,” tutup Guanyu Zhou.

sumber: detik